Kamis, 30 Juni 2022

Teknik Menerbitkan Buku atau Menerbitkan Buku Semakin Mudah

 




Pertemuan         : 18

Hari/ Tgl            : Senin, 27 Juni 2022

Narasumber        : Raimundus Brian Prasetyawan, S.Pd

Moderator           : Mutmainah


Pertemuan ke-18 pada gelombang 25 dan 26 kali ini menghadirkan sosok narasumber yang berwajah tampan dengan moderatornya yang cantik. 


Sebelum melangkah ke materi kita berkenalan dulu dengan sosok narasumber. Bapak Raimundus Brian Prasetyawan, S.Pd lahir  di Jakarta, 30 Juni 1992.  Kebetulannya adalah hari ini saya menulis resume bertepatan dengan tanggal lahir beliau, ya udah sekalian deh ngucapin ultahnya, ya kan? Met ULTAH ya Pak, moga segala keinginan terwujud, sehat dan murah rezekinya.


Beliau kini tinggal di Bekasi dan berprofesi sebagai guru SD di Jakarta. Memulai aktivitas menulis ketika blog pertamanya (www.praszetyawan.com) dibuat pada 2009. Profilnya pernah dimuat dalam buku berjudul "Majors For The Future".


Puluhan tulisannya sudah dimuat di berbagai media cetak. Sebagian besar dimuat di  Tabloid Bola, Harian Bola, Tabloid Soccer. 

Penulis 3 buku solo dan 14 buku antologi, juga aktif di berbagai diberbaga pelatihan kelas menulis sebagai Narasumber. Ketua Komunitas Cakrawala Blogger Guru Nasional. Relawan Pengurus Pelatihan Belajar Menulis PGRI


 Sejak tahun 2020, telah membuat pelatihan kelas dasar blogspot bagi guru-guru se-Indonesia. Sampai saat ini sudah dilaksanakan 5 angkatan, 


Profil Narasumber lebih lengkap bisa diintip di https://www.praszetyawan.com/p/profil.html.


Kalimat mantra yang membuka materi adalah : Semua orang akan mati, terkecuali karyanya. Maka tulislah sesuatu yang akan membahagiakan dirimu di akhirat kelak”- Ali bin Abi Thalib 


Beliau memberikan motivasi dan semangat kepada peserta dan mengingatkan bahwa malam ini kami memasuki pertemuan ke-18. Artinya,  tinggal 2 pertemuan lagi semua peserta  sudah boleh menyusun naskah resume untuk dijadikan buku solo hasil pelatihan. Ditambah 10 pertemuan motivasi sebagai penguatan. 


Seperti yang kita ketahui buku merupakan muara akhir dari sebuah proses penulisan. Hasil tulisan kita tentu saja ingin bermuara menjadi sebuah buku, tetapi masih bingung kemana buku harus diterbitkan? 

Apa saja yang menjadi syarat penerbitan buku?


Prosedurnya bisa di nyatakan sebagai berikut : Kita order---> transfer pembayaran---> tunggu 1 bulanan---> buku terbit dan dikirim ke penulis.


Penerbit Indie memudahkan penulis untuk mewujudkan mimpinya untuk memeluk karya versi cetak. Berbeda dengan penerbit mayor yang ketat dengan selesksi dan kualitas. 



Pak Brian juga mengatakan bahwa beliau memiliki rekanan penerbit indie yaitu Penerbit Depok dan Penerbit Malang. Ia sudah pilihkan penerbit yang enak banget. Kinerjanya sudah tidak diragukan lagi. Hasil cetakannya bagus. Bapak/ibu bisa buktikkan sendiri.  Bapak/ibu tidak perlu mengalami hambatan, karena ada narasumber kali ini yang mengawal dan menjamin buku sampai terbit. memiliki kondisi dan keinginan yang berbeda-beda terhadap buku yang akan diterbitkan. Maka beliau akan  coba mengakomodir dengan menyediakan 2 penerbit tersebut yang bisa kita pilih.



Berdasarkan tabel di atas maka kita mencetak bisa lihat lagi, jika hanya untuk pribadi saja maka cocoknya di penerbit Depok karena jumlah cetak hanya sedikit. Sedangkan jika ingin menjualnya lagi maka disarankan ke penerbit Malang, bisa cetak ulang juga.


Selain itu beliau memberikan banner berikut ini, silakan disimpan, karena sewaktu-waktu jika kebelet ingin mencetak bisa pelajari ini.







ISBN masih bisa mereka urus dan memakan waktu kurang lebih 3-4 bulan. Gampangnya bisa langsung japri ke Pak Brian saja.  Perlu dicatat yaitu sertakan kelengkapan naskah :
1. cover ( judul buku dan nama penulis saja), 
2. Prakata, 
3. daftar isi (tanpa nomor halaman), 
4. profil penulis, 
5. sinopsis.

Adalagi, mencetak buku tidak bisa kita desak semau kita, karena ada antrian dan proses. Kita tunggu saja karena mencetak buku tidak secepat fotocopy dong, beliau mengingatkan.

Lanjut, sesi tanya jawab yang saya ringkas nih ya, 


1. Syarat utama terbit ISBN adalah target untuk dipasarkan secara luas, nah ini lebih cocok memang dipegang kendalinya oleh penerbit Mayor.

2. Penerbit Indie tidak begitu banyak syaratnya, penerbit Mayor difasilitasi dengan sistem seleksi ketat.

3. Sertifikat pelatihan akan didapat jika telah menerbitkan buku Solo, dan jika tidak memiliki naskah, maka kumpulan resume ini juga boleh.

4. Buku Solo ini tidak ada DL pastinya, untuk menjual karya kita lebih baik lagi jika kita yang bergerak.

5. Penerbitan memberikan hak bagi penulis jika ingin membuat cover sendiri,  include editing ada pada penerbit Malang, dua buku yang cetak diserahkan ke perpusnas itu tanggung jawab penerbit, terus ISBN dan QRCBN sama saja hanya lama waktu selesainya saja, ISBN lebih lama.

6. Menerbitkan buku solo bukan terpatok pada resume ini ya.

7. Penerbit Depok dan Penerbit Malang, keduanya memiliki keunggulan masing-masing.

8. Jika kita menerbitkan di penerbit Indie maka tips agar laku keras adalah manfaatkan medsos dengan maksimal, promo.

9. Karya siswa yang dikumpulkan lalu diterbitkan jika kita masuk dan iku menulis itu sebagai penulis, jika tak menulis ya sebagai editor sajalah.

10. Bebas memilih penerbit Indie dari yang disediakan oleh narasumber pada BM menulis ini, Cak Inin, Bu Kanjeng maupun ke Pak Brian.


Alhamdulillah, akhirnya selesai materi kali ini. Terima kasih kepada  Om Jay beserta semua jajarannya yang begitu bersemangat berbagi ilmu.  Bye ... bye.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Wanita dan Skincare

  Skincare diambil dari Bahasa Inggris yang artinya skin artinya kulit sedangkan care artinya peduli jadilah skincare   adalah berbagai   ...