Jumat, 17 Juni 2022

Konsep Buku Non- Fiksi


Pertemuan             : 14

Hari/ Tgl               : Jumat, 17 Juni 2022

Narasumber           : Musiin, M.Pd

Moderator             : Lely Suryani


Kelas kali ini ada sosok Om Jay mampir, dengan memberikan semangat dan motivasi. Makasih, ketua! Lalu moderator kita kali ini sangat ahli mengolah kata-kata yang membuat kita terkagum-kagum tentunya. Bahkan membuat singkatan dari nama narasumber. Mau tahu, ini nih, hasilnya :


MU: Mudah bergaul dengan siapa saja


SI : Siapapun bisa jadi teman dan kawannya.


IN   : Indah hidupnya karena banyak teman


Untungnya nama narasumber kita pendek, kalau nggak moderator kita pastinya lebih banyak lagi mengeluarkan ide briliannya.  Beliau akan mengungkapkan apresiasi yang pastinya sangat mantap lagi.


Sambutan dengan gemuruh tersebut di sambut baik oleh narasumber dengan penuh semangat. Narasumber merupakan guru Bahasa Inggris di Kediri. Beliau Di lingkungan dunia pendidikan, ia aktif menjadi tim pengembang mata pelajaran Bahasa Inggris dan tim penilai angka kredit guru di tingkat Kabupaten Kediri

Selain mengajar, Bu Iin juga founder organisasi swadaya masyarakat YAPSI yang berdiri sejak tahun 1991.Organisasi ini bergerak dalam bidang

1.    Pemberdayaan ekonomi masyarakat, khususnya UMKM bekerja sama dengan Bank Indonesia Surabaya.

2.    Pemberian bantuan pangan bagi masyarakat miskin, posyandu, anak sekolah bekerja sama dengan World Food Program (UN-WFP) di wilayaj Surabaya, Gresik dan Sidoarjo

3.    Pemberian bantuan susu bagi anak-anak SD bekerja sama dengan Susu Ultra dam Departemen  Pertanian Amerika Serikat.

4.    Pelatihan Sekolah Ramah Anak  bagi guru-guru SD di Kabupaten Sampang bekerja sama dengan UNICEF.

5.    Pendidikan  lingkungan dan daur ulang sampah bekerja sama dengan Tetra Pak Indonesia dan TP UKS Propinsi Jawa Timur.

6.    Pengadaaan perpustakaan kampung, dan toilet di kampung-kampung Surabaya donasi dari UN WFP.

Untuk saat ini, Bu Iin juga bergabung dalam Program Guru Penggerak menjadi Pengajar Praktik Angkatan 4 untuk Wilayah Kabupaten Kediri.


Beliau memperkenalkan diri adalah alumni kelas menulis seperti halnya seperti kita. Di awal saya ikut kelas menulis ia juga belum memiliki blog, ia berangkat dari nol.Beliau tidak pernah bermimpi untuk bisa menulis buku, namun ternyata kelas menulis Om Jay menjadi pembuktian bahwa TIDAK ADA YANG TIDAK MUNGKIN. Kata Prof Rhenaldi Kasali, kalau kita berpikir secara Opportunity Based, kita akan  selalu yakin ada pintu di tengah tembok rintangan.  Menulislah setiap hari, maka keajaiban akan datang.



Gambar di atas adalah contoh buku narasumber yang telah terpajang di Gramedia. Narasumber juga menyatakan sebenarnya dulu pernah terpikir  takut tidak ada yang membaca, takut salah dam menyampaikan pendapat dalam tulisan,  merasa karya orang lain lebih bagus. Bahkan menulis menjadi hal yang membuat tertekan karena harus menghasilkan ide.


Dan Poynter, menulis sebuah buku yang sangat populer dan menjadi rujukan para penulis pemula, judulnya Is There A Book Inside You? Setiap orang memiliki pengalaman, pengetahuan, dan keterampilan di dalam dirinya. Berapa ratus purnama telah kita lalui, berapa banyak kejadian entah itu pahit atau manis  mengukir perjalanan  hidup kita. Jadi,  semua tergantung pada individu masing-masing apakah mau dikeluarkan dalam bentuk buku atau tidak.


Era digital saat ini, semuanya serba cepat, begitu juga dengan ilmu. Semua bisa menjadi guru dan murid.





Motivasi yang diberikan oleh narasumber sebagai pemantik awal agar semangat.


Bahasannya adalah mengenai buku non-fiksi. Dalam penulisan buku non-fiksi ada 3 pola yakni:

1. Pola Hierarkis (Buku disusun berdasarkan tahapan dari mudah ke sulit atau dari sederhana ke rumit) 

Contoh: Buku Pelajaran

2. Pola Prosedural (Buku disusun berdasarkan urutan proses.

Contoh: Buku Panduan

3. Pola Klaster (Buku disusun secara poin per poin atau butir per butir. Pola ini diterapkan  pada buku-buku kumpulan tulisan atau kumpulan bab yang dalam hal ini antarbab setara)


Ibu Musiin mengatakan bahwa ia memakai pola Klaster.


Proses penulisan buku non-fiksi terdiri dari 5  langkah, yakni

1. Pratulis

💛 Menentukan tema

💛 Menemukan ide

💛 Merencanakan jenis tulisan

💛 Mengumpulkan bahan tulisan

💛 Bertukar pikiran

💛 Menyusun daftar

💛 Meriset

💛 Membuat Mind Mapping

💛 Menyusun kerangka

Tema bisa ditentukan satu saja dalam sebuah buku. Tema dari buku non-fiksi adalah parenting, pendidikan, motivasi dll.


Untuk melanjutkan dari tema menjadi sebuah ide yang menarik, penulis bisa mendapatkan dari berbagai hal, contohnya  : Pengalaman pribadi, pengalaman orang lain, berita di media massa, status Facebook/Twitter/Whatsapp/Instagram, imajinasi, mengamati lingkungan, perenungan, membaca buku, survey, wawancara. Tema yang beliau angkat di bukunya adalah pendidikan. Ide berasal dari berita di media massa,  mengamati lingkungan serta diperkuat dari materi di Prof EKOJI Channel dengan judul Digital Mindset (The Key to Transform Your Organization) yang tayang pada tanggal 20 Maret 2020.

Referensi berasal dari data dan fakta yang saya peroleh dari literasi di internet. Referensi penulisan buku bisa dari sumber berikut ini.

1 . Pengetahuan yang diperoleh secara formal , nonformal , atau informal ;

2. Keterampilan yang diperoleh secara formal , nonformal , atau informal ;

3. Pengalaman yang diperoleh sejak balita hingga saat ini ;

4. Penemuan yang telah didapatkan.

5. Pemikiran yang telah direnungkan

Contoh daftar isi tulisan beliau.

BAB 1 Penggunaan Internet Di Indonesia

A. Pembagian Generasi Pengguna Internet

B. Karakteristik Generasi Dalam Berinternet

BAB 2 Media Sosial

A. Media Sosial

B. UU ITE

C. Kejahatan di Media Sosial

BAB 3 Literasi Digital

A. Pengertian

B. Elemen

C. Pengembangan

D. Kerangka Literasi Digital

E. Level Kompetensi Literasi Digital

F. Manfaat

G. Penerapan Literasi Digital Pada Lintas Geerasi

H. Kewargaan Digital


BAB 4 Ekosistem Literasi Digital Di Nusantara

A. Keluarga

B. Sekolah

C. Masyarakat

BAB 5 Literasi Digital Untuk Membangun Digital Mindset Warganet +62

A. Perkembangan Gerakan Literasi Digital Di Indonesia

B. Literasi Digital Tanpa Digital Mindset Di Indonesia

C. Membangun Digital Mindset Warganet +62


Dalam menulis isi buku berdasarkan kerangka yang dibuat, saya mengikuti nasihat Pak Yulius Roma Patandean di Channel beliau (https://www.youtube.com/watch?v=eePQwyHAcjw&feature=youtu.be)


Anotomi Buku

1. Halaman Judul

2. Halaman Persembahan (OPSIONAL)

3. Halaman Daftar Isi

4. Halaman Kata Pengantar (OPSIONAL, minta kepada tokoh yang berpengaruh)

5. Halaman Prakata

6. Halaman Ucapan Terima Kasih (OPSIONAL)

7. Bagian /Bab

8. Halaman Lampiran (OPSIONAL)

9. Halaman Glosarium

10. Halaman Daftar Pustaka

11. Halaman Indeks

12. Halaman Tentang Penulis


2. Menulis Draf

1. Menuangkan konsep tulisan ke tulisan dengan prinsip bebas

2. Tidak mementingkan kesempurnaan, tetapi lebih pada bagaimana ide dituliskan

3. Merevisi Draf

1. Merevisi sistematika/struktur tulisan dan penyajian

2. Memeriksa gambaran besar dari naskah.

4. Menyunting naskah (KBBI dan PUEBI)

1. Ejaan

2. Tata bahasa

3. Diksi

4. Data dan fakta

5. Legalitas dan norma

4. Menyunting Naskah

5. Menerbitkan


Hambatan-hambatan dalam menulis  yang sering terjadi adalah di antaranya :

1. Hambatan waktu

2. Hambatan kreativitas

3. Hambatan teknis

4. Hambatan tujuan

5. Hambatan psikologis

 Buku non- fiksi buku yang berdasarkan data dan fakta.


Ciri-ciri buku nonfiksi adalah sebagai berikut

1. Bahasa yang digunakan formal dan baku.

2. Isi berkaitan dengan fakta.

3. Tulisan bersifat ilmiah populer 

4. Isi diambil dari penelitian atau temuan yang sudah ada


Jenis Buku Non Fiksi

1. Buku Catatan Pelajaran

2. Buku Teks

3. Buku Pelajaran

4. Buku Motivasi

5. Buku Filsafat

6. Buku Sains Populer

7. Kamus

8. Ensiklopedia

9. Biografi

10. Memoar

Sesuatu yang berdasarkan fakta bisa bersifat kekinian, sedangkan berita kekinian belum tentu itu berdasarkan fakta, misalnya hoax yang berkembang di masyarakat.


Dalam kepenulisan hati-hati jangan sampai plagiat. Zaman kini sudah ada sistem yang bisa melacak plagiasi. Plagiat merupakan penculikan ide, usahakan hal baru adalah ide dari kita.


Demikianlah resume kali ini. Semoga segala ilmu yang tercurah menjadi ladang pahala. Kami sangat berterima kasih.

3 komentar:

  1. Masyaallah Bu Mega memang luar biasa sekarang. Makin lihai membuat resume sehingga bisa cepat setor. Resumenya juga bagus dan jelas.

    BalasHapus
  2. Keren resumenya... Salam literasi... 👍👍👍

    BalasHapus
  3. Bunda Mega dan bunda Indri keren ... Saya kalah cepat kirim resumenya 👍

    BalasHapus

Wanita dan Skincare

  Skincare diambil dari Bahasa Inggris yang artinya skin artinya kulit sedangkan care artinya peduli jadilah skincare   adalah berbagai   ...