Sabtu, 14 Mei 2022

Fiksi Koruptor Part 2

Mas Danu dan aku baru saja melaporkan hasil penjualan mobil kepada bapak serta sekalian bukti uang yang telah diserahkan ke pihak mesjid. Semuanya. Secarik senyum puas tergambar dari wajah bapak.


Padahal tanpa sepengetahuan yang lainnya, aku dan Mas Danu berhasil membuat data palsu. Uang penjualan itu sepenuhnya kami ambil dan kami jadikan untuk pengambilan uang muka mobil baru. Sisanya tentunya akan kami habiskan.


Aku kini sedang menikmati hobi belanjaku, beberapa koleksi perhiasan dan segala penunjang penampilanku segera terpenuhi. Begitu juga dengan Mas Danu sudah pun memamerkan mobil mungil kami berupa mobil merek sedan keluaran terbaru. 


Bapak tersenyum melihat kami begitu berbahagia. Sempat ia penasaran dan bertanya dari mana kami mendapatkan uang yang banyak. Maka tercetuslah bahwa kami baru mendapat pinjaman dana segar dari salah satu teman Mas Danu, jawabku berkilah.


"Oh, Bapak hanya mengingatkan, jangan ikuti jejak, Papa ya, Nak. Hidup dengan penyesalan itu sungguh menyiksa." Ia mengingatkanku.


Akunya hanya tersenyum getir lalu cepat menunduk, mengangguk. Padahal sedang menyembunyikan mukaku yang terasa panas.


Beberapa bulan berlalu, tanpa ada hal berarti yang terjadi. Hingga saat itu tiba, saat aku baru saja bersiap mengantar Bapak untuk kontrol ulang berobat ke rumah sakit.


"Nay, Danu laju sikit, dada Ba-pak dah se-se-sak," lirih Papa.


Napas Papa tersenggal dengan dada yang turun naik. Ia kepayahan bernapas. Aku terkejut, begitu juga dengan Mas Danu yang langsung dengan spontan melajukan mobil. Kecepatan pada jalanan ramai, sesekali membuat Mas Danu mengerem mendadak, sampai-sampai menimbulkan decit bunyi gesekan ban pada aspal.  


"Cepeten, Mas!" seruku setengah  berteriak, aku yang duduk si samping Bapak begitu panik. Aku takut serangan jantung kali ini akan merengut nyawanya. Jarak rumah sakit masih ada sekitar sekilo lagi.


Baru saja mulutku mendesak Mas Danu, terdengar suara benturan yang amat keras. Seiring dengan goncangan dan menghantam tubuhku dengan kuat. Bapak yang berada di samping tak bisa kulihat lagi. Hentakan yang menyakitkan menjalari membuat remuk seluruh tubuh. Aku terpejam ketika merasakan lelehan dari kening cairan kental masuk ke mata. Sempat suara teriakan histeris tertangkap telingaku dan setelah itu gelap.


***

Next lagikah?


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Wanita dan Skincare

  Skincare diambil dari Bahasa Inggris yang artinya skin artinya kulit sedangkan care artinya peduli jadilah skincare   adalah berbagai   ...